Francesco Bagnaia (image:ducati.com) |
MotoGP 2022 berakhir pada hari Minggu, 6 November 2022 dengan menghadirkan sosok juara dunia baru, Pecco Bagnaia. Pecco Bagnaia berhasil memimpin klasemen MotoGP dengan raihan 265 poin dari 7 kali kemenangan dengan 10 kali podium. Pecco melengkapi keberhasilan Ducati menyabet gelar Triple Crown setelah mengunci gelar dunia konstruktor di Seri Aragon dan gelar dunia Tim di Seri Malaysia.
Lahir di Turin pada 14 Januari 1997, Bagnaia memulai karir balap motornya di balap minimoto. Pecco adalah Juara Eropa MiniGP 2009 dan dengan cepat direkrut ke VR46 Riders Academy.
Setelah finis ke-2 di akhir Kejuaraan PreGP 125, pembalap yang berbasis di Turin itu berkompetisi di Kejuaraan Spanyol 2011 dan 2012 di kategori 125cc dan Moto3, menghabiskan kedua musim dengan finis di posisi ke-3 dalam kemenangan dan posisi akhir masing-masing.
Siap untuk panggung dunia, Pecco melakukan debut Kejuaraan Dunia Moto3 pada tahun 2013 bersama Tim Italia sebelum bergabung dengan SKY Racing Team VR46 yang baru dibentuk pada tahun berikutnya. Bagnaia mencetak podium ringan pertamanya untuk Tim Asper pada tahun 2015, finis ke-3 di Grand Prix Prancis di Le Mans dan berjuang untuk beberapa podium.
Pada 2016, kemenangan Kejuaraan Dunia pertamanya datang di Assen, dengan enam podium (termasuk dua kemenangan) dan menyelesaikan musim ketiganya di Moto3 di tempat ke-4 secara keseluruhan dengan 145 poin.
Pada tahun 2017, Bagnaia beralih ke Moto2 untuk Sky Racing Team VR46 dan dinobatkan sebagai Rookie of the Year, dan menyelesaikan musim pertamanya di kategori tersebut dengan empat podium.
2018 adalah tahun yang sangat penting bagi pebalap muda Piedmont ini saat ia meraih 8 kemenangan dan 12 podium dengan motor Desmosedici GP Pramac Racing Team, sekaligus mengamankan gelar Kejuaraan Dunia Moto2 dan promosi ke MotoGP pada tahun berikutnya.
Setelah paruh pertama musim dikhususkan untuk beradaptasi dengan kategori baru, Pecco mulai bersinar pada akhir 2019, mencetak tempat keempat yang sangat baik di Grand Prix Australia.
Pada tahun 2020, sekali lagi bersama tim satelit Italia Ducati, pembalap Turin itu meraih podium (runner-up) MotoGP pertamanya di Grand Prix rumahnya di Misano Adriatico.
Berkat tekad dan bakatnya, Pecco telah mengamankan tempatnya untuk tahun 2021 di tim yang berbasis di Borgo Panigale Podium, Ducati Lenovo Team.
Setelah finis kedua di Portimo dan kemudian Jerez, pembalap Italia itu berulang kali menunjukkan bahwa dia siap untuk mengejar kemenangan pertamanya di belakang rekan setimnya
Jack Miller, tetapi GP kandangnya di Mugello tidak berhasil. Sebuah kecelakaan memperlambat kemajuannya.
Setelah nyaris menang di Grand Prix Austria di mana ia finis ketiga, Pecco secara resmi mengubah musimnya di Grand Prix Aragon.
Dimulai dari pole position, pembalap Italia itu akhirnya mengklaim kemenangan perdananya di MotoGP setelah penampilan luar biasa yang membuatnya bertarung dengan Marc Márquez sepanjang balapan.
Bagnaia pun mencetak kemenangan impresif lainnya hanya tujuh hari kemudian di Grand Prix San Marino dan Rimini Riviera.
Setelah finis ketiga di Grand Prix AS, pebalap Ducati itu kembali bersaing memperebutkan gelar. Sayangnya, kecelakaan menghampirinya saat memimpin di Misano, sekaligus membuyarkan harapan gelarnya dan Fabio Quartararo lah yang menjadi juara dunia.
Bertekad untuk mengakhiri musim pertamanya dengan Ducati Lenovo Team, Pecco memenangkan dua event terakhir tahun ini. Dua kemenangan lagi di Portimo dan Valencia menempatkannya 26 poin di depan pemimpin dan di tempat kedua secara keseluruhan.
Setelah menyelesaikan tahun 2021 dengan hasil yang cukup memuaskan, Bagnaia ingin memulai tahun 2022 dengan momentum yang sama dan memenangkan gelar yang sempat dia lewatkan tahun lalu.
Akhirnya pada gelaran MotoGP 2022 Valencia pada hari Minggu, 6 November 2022 Pecco Bagnaia hadir sebagai sosok juara dunia baru. Pecco Bagnaia berhasil memimpin klasemen MotoGP dengan raihan 265 poin dari 7 kali kemenangan dengan 10 kali podium.
Sumber : Ducati.com, IdeNews.id
#MotoGP, #PeccoBagnaia
Komentar
Posting Komentar